Gudang busa di Dusun Donokitri Rt 7 Rw 15 Trihanggo Gamping Sleman ludes
terbakar, Minggu (5/5) pagi tadi. Kerugian ditaksir mencapai ratusan
juta rupiah.
Saksi bernama Kusmana (38) mengatakan, saat itu dia sedang bersama anaknya, Aqila (7) berada di dalam rumah. Tiba-tiba dia mencium bau gosong. Mulanya tak mencurigainya, namun setelah melihat kepulan asap hitam dari atas gudang mesin pemotongan busa, Kusmana bergegas mengecek keluar rumah.
"Saya keluar rumah, tahu-tahu asap hitam sudah besar. Lalu disusul api yang menjalar hampir ke seluruh bagian gudang," kata Kusmana di lokasi kejadian.
Api sudah membesar, Kusmana bersama warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Bahkan, Kusmana sempat menggunakan pipa selang yang dialirkan dari kran depan rumahnya. Tak lama kemudian, dua mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian setelah dihubungi. Material yang ada di dalam pabrik itu merupakan bahan yang cepat terbakar membuat petugas dengan cepat melakukan pemadaman api.
Beruntung, kejadian ini tidak memakan korban jiwa. Namun kondisi bangunan gudang yang beroperasi sejak dua tahun terakhir ini hampir seluruh atap gedung ludes. "Kalau malam tidak ada yang jaga. Hanya digunakan untuk penyimpanan busa," imbuh Kusmana.
Lokasi tersebut adalah milik Bambang yang disewakan kepada Hendri untuk usaha penyimpanan busa. Namun saat dimintai keterangan, Hendri enggan menjelaskan secara rinci berapa kerugian yang diderita. Sejauh ini polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran gudang tersebut.
Saksi bernama Kusmana (38) mengatakan, saat itu dia sedang bersama anaknya, Aqila (7) berada di dalam rumah. Tiba-tiba dia mencium bau gosong. Mulanya tak mencurigainya, namun setelah melihat kepulan asap hitam dari atas gudang mesin pemotongan busa, Kusmana bergegas mengecek keluar rumah.
"Saya keluar rumah, tahu-tahu asap hitam sudah besar. Lalu disusul api yang menjalar hampir ke seluruh bagian gudang," kata Kusmana di lokasi kejadian.
Api sudah membesar, Kusmana bersama warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Bahkan, Kusmana sempat menggunakan pipa selang yang dialirkan dari kran depan rumahnya. Tak lama kemudian, dua mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian setelah dihubungi. Material yang ada di dalam pabrik itu merupakan bahan yang cepat terbakar membuat petugas dengan cepat melakukan pemadaman api.
Beruntung, kejadian ini tidak memakan korban jiwa. Namun kondisi bangunan gudang yang beroperasi sejak dua tahun terakhir ini hampir seluruh atap gedung ludes. "Kalau malam tidak ada yang jaga. Hanya digunakan untuk penyimpanan busa," imbuh Kusmana.
Lokasi tersebut adalah milik Bambang yang disewakan kepada Hendri untuk usaha penyimpanan busa. Namun saat dimintai keterangan, Hendri enggan menjelaskan secara rinci berapa kerugian yang diderita. Sejauh ini polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran gudang tersebut.
Laporan: Parwito, Merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar