skip to main |
skip to sidebar
11.36
Unknown
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB)
Provinsi DKI Jakarta H. Subejo, SH, menyerahkan penghargaan kepada
almarhum Didi Suwardi, Ketua RT 04/05 Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat,
yang meninggal saat berupaya memadamkan api yang membakar pemukiman
warganya.
Penghargaan diserahkan bertepatan dengan peringatan
40 hari wafatnya almarhum Didi, pada Minggu, 21 April 2013. Tahlilan
diselenggarakan di Gedung Fakultas Kebidanan Kampus Universitas
Gunadharma, Paseban, Jakarta Pusat, yang letaknya persis di sebelah
kawasan bekas kebakaran itu.
Almarhum Didi tewas saat mencoba
memadamkan api yang membakar puluhan rumah warganya, pada 12 Maret lalu,
pada saat libur Hari Raya Nyepi.
Kepala Dinas Damkar PB H. Subejo,
SH, M.Si didampingi Kepala Seksi Informasi dan Publikasi (Inpub)
Sahrudin, S.Ikom menyerahkan langsung penghargaan tersebut yang diterima
oleh perwakilan keluarga almarhum, Sunardi Baskara, kakak kandung Didi
Suwardi.
Selain penghargaan, H Subejo juga menyampaikan sejumlah
uang sebagai tali kasih antara Dinas Damkar PB DKI Jakarta dan keluarga
almarhum.
H Subejo mengatakan, almarhum Didi Suwardi, insya Allah
wafat dalam keadaan syahid pada peristiwa tersebut. Karena niatnya yang
tulus membantu operasi pemadaman kebakaran yang melanda pemukiman
warganya. "Saya pribadi sekaligus sebagai Kadis Damkar PB DKI Jakarta
yang mewakili Pemprov DKI Jakarta, dalam kesempatan ini, bersilaturahmi
sekaligus juga wujud empati kepada pihak keluarga," kata H. Subejo.
"Dengan penghargaan ini, kita semua akan mengenang kegigihan upaya
almarhum yang tanpa memperdulikan keselamatan dirinya, membantu sesama."
Subejo melanjutkan, "Semoga almarhum ditempatkan di tempat yang paling baik. Diampuni segala dosa. Keluarga diberi ketabahan."
Selanjutnya Subejo berharap, agar warga setempat membantu mengupayakan
agar frekuensi kebakaran menurun. "Kalau perlu tidak ada kebakaran,"
ujar Subejo.
Dia berharap agar warga setempat berusaha bersama-sama
menciptakan lingkungan yang tahan kebakaran. "Mari sama-sama saling
mengingatkan di antara tetangga, lingkungan dan saudara," ujar H Subejo.
"Akan ada pelatihan warga untuk penanggulangan kebakaran, bekerjasama
dengan pihak RW. Kami akan bantu."
Ketua RW 05 Kel. Paseban Yaya
Bone dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, pihaknya berkordinasi
dengan ibu-ibu PKK untuk mengadakan pelatihan penanggulangan kebakaran.
"Karena ibu-ibu inilah yang sehari-hari dekat dengan api dan
sumber-sumber kebakaran lainnya."
Diungkapkan Yaya selanjutnya,
dalam waktu dekat akan ada peraturan yang mewajibkan pemasangan APAR di
setiap kawasan pemukiman, toko, warung, dan tempat-tempat usaha lainnya.
Lurah Paseban M Khotib yang juga hadir pada tahlilan tersebut,
mengungkapkan, wilayah bekas kebakaran lalu itu, akan ditata ulang.
Dia pun berpesan kepada warga untuk menjaga kekompakan dan saling
menjaga. "Jangan sampai wilayah ini menjadi rawan kebakaran," kata M
Khotib.
Selanjutnya M Khotib berharap, pihak PLN dapat turun ke
warga untuk memberikan penyuluhan mengenai kerawanan listrik yang kerap
menjadi penyebab kebakaran. "Mohon pihak PLN dapat melakukan sosialisasi
kepada warga. Karena banyaknya kebakaran di Jakarta oleh sebab
korsleting listrik," ujar M Khotib.
Dalam kesempatan tersebut, M
Khotib menyampaikan pihaknya telah mendapat bantuan APAR dari Dinas
Damkar PB DKI Jakarta. "Terima kasih kepada pihak Damkar PB DKI Jakarta.
Bantuan APAR sudah kami terima. Di Kantor Kelurahan ada APAR ukuran
besar yang ada rodanya," ungkap M Khotib.
Sunardi Baskara, kakak
kandung almarhum Didi Suwardi, menyampaikan terima kasih atas
penghargaan dari pihak Damkar PB DKI Jakarta, sebagai bentuk perhatian
kepada upaya yang telah dilakukan almarhum adiknya.
"Semoga dengan
penghargaan ini dapat memotivasi warga untuk saling bantu saling jaga
setiap ada kejadian bencana," kata Sunardi.
Sunardi mengungkapkan,
kejadian yang merenggut nyawa adiknya itu, ialah saat berusaha
memadamkan api, yang bersangkutan membantu petugas memegang selang
pemadam. Dalam kondisi basah kuyup itulah, tiba-tiba seutas kabel
listrik putus dan menimpa dirinya. Tak ayal, Didi Suwardi langsung
tersengat kabel beraliran listrik tersebut. Nyawanya pun tak tertolong
lagi.
Acara tahlilan dihadiri warga setenpat yang rata-rata korban
kebakaran yang menghanguskan sekitar 30 rumah itu. Selain Lurah Paseban,
hadir pula pejabat daerah setempat seperti Babinsa dan Bimas Kelurahan
Paseban.
0 komentar:
Posting Komentar