Minggu, 28 April 2013

Kontes Pencarian Bakat di TV

Seandainya, hanya seandainya, kontes-kontes pencarian tak hanya berkutat pada olah vokal & tari, alangkah dahsyatnya.
Taruhlah misalnya, Kemendikbud bekerjasama dengan stasiun TV tertentu, menyelenggarakan kontes "ilmuwan berbakat" atau programmer. Misal: kontes pembuatan robot, kontes programmer IT, kontes aeroteknologi, kimia, fisika, matematika, dlsb.

Kalaupun selama ini sudah ada LKTI-Remaja + presentasi produk temuan, kesannya masih kaku, formal, dan atas nama lembaga pendidikan dengan seleksi tingkat kabupaten hingga provinsi. Seandainya format kompetisi yang formal diubah menggunakan gaya kontes ala Stasiun TV, alangkah bagusnya. Para juri juga harus sekelas profesor yang benar-benar berkarya dan level penemu yang memiliki hak paten di bidangnya. Durasi seleksi nasional, sebagaimana kontes di TV swasta, antara 3-4 bulan. Pemenang ditentukan penilaian dewan juri serta melalui polling masyarakat yang merasa terbantu dengan produk temuan peserta, baik saat ini atau kelak di masa depan. Tak ada eliminasi, semua lolos sebagai ilmuwan masa depan Indonesia. Karena itu Kemendikbud harus sudah menyiapkan jalur beasiswa ke universitas-universitas unggul di luar negeri yang sesuai bidang para kompetitor.

Kelak, di tangan ilmuwan-ilmuwan inilah kita berharap Indonesia berjaya di berbagai bidang, dengan berbagai produk temuan mereka. Syukur-syukur ada di antara mereka yang meraih anugerah Nobel berdasarkan bidangnya.
----
Tapi.. jika Jepang mendidik siswa menciptakan robot, Indonesia malah mendidik siswa seperti (dan diprogram menjadi) robot bertubuh manusia (humanoid).


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More