Seorang bocah berusia empat tahun, menderita kanker diotaknya,
mempunyai mimpi ingin menjadi petugas pemadam kebakaran. Orang tua sang
bocah mengetahui keinginan ini. Para dokter memvonis, ia tidak akan
bertahan hidup lebih dari enam bulan. Ibu sang bocah berusaha melakukan
segala sesuatu untuk mewujudkan mimpi anaknya. Ia kemudian menemui para
petugas pemadam kebakaran yang ada di wilayah tempat tinggal mereka. Di
situ sang ibu meminta agar mereka mau mewujudkan mimpi anaknya. Setelah
menceritakan keadaan anaknya, petugas pemadam kebakaran mau berbaik hati
kepadanya. Pada hari berikutnya sebuah mobil pemadam kebakaran bersama
awaknya datang ke rumah sakit tempat anak itu berada. Mereka memasuki
ruang rawat anak itu melalui jendela sehingga mengejutkan si bocah.
Petugas Pemadam kebakaran lalu mengatakan, “Kami akan mengambil ukuran
bajumu hari ini agar kami bisa membuatkan seragam untukmu, seperti
seragam kami.”
Pada hari berikutnya mereka membawa seragam itu dan mengajak sang
bocah ikut memadamkan kebakaran yang terjadi di sebuah tempat. Di sana
bocah itu memegang selang air dan mulai memadam kan api, bersama mereka.
Setelah selesai melakukan hal itu mereka membawanya kembali ke rumah
sakit. Anak itu merasa sangat gembira. Ia tidak pernah membayangkan akan
bisa mewujudkan prestasi seperti ini.
Hari berikutnya sang ibu datang untuk menjenguknya, namun ia
mendapati anaknya sudah meninggal dunia. Tubuh kecilnya menggeletak di
atas tempat tidur dan disisinya ditemukan selembar kertas bertuliskan :
“Untuk ibuku tercinta. Saya tidak tahu bagaimana harus berterimakasih
kepadamu. Ibu telah membuat saya merasa aman dan telah membantu
mewujudkan impian saya. Saya ingin memberitahukan kepada semua orang
bahwa mimpi-mimpi akan menjadi nyata.”
0 komentar:
Posting Komentar